Uji Biuret

Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.


Gambar di atas menunjukkan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.

Bahan dan pereaksi:
  1. NaOH 10%, CuSO4 0,1%
  2. Bahan yang akan diuji dalam bentuk larutan.
Langkah kerja:
  1. Masukkan bahan yang akan diuji dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml.
  2. Masukkan 2 ml NaOH 10% dalam tabung yang sama.
  3. Tetesi larutan diatas dengan 1-10 tetes CuSO4 0,1% dengan menggunakan pipet.
  4. Amati perubahan warna yang terbentuk.

Catatan:
Uji biuret biasa digunakan untuk uji protein secara umum. Uji biuret akan menunjukkan hasil negatif pada asam amino bebas karena tidak memiliki ikatan peptida. Gambar disamping menunjukkaan hasil positif uji biuret terhadap suatu larutan yang ditandai dengan berubahnya larutan menjadi berwarna ungu.

Bahan-bahan yang positif uji biuret
  • Putih telur rebus
  • Pasta daging
  • Susu

Bahan-bahan yang negatif uji biuret
  • Kuning telur
  • Tepung
  • Gula

0 Response to "Uji Biuret"

Post a Comment