Kingdom jamur diklasifikasikan menjadi 4 divisi, yaitu askomycota, zigomycota, basidiomycota, dan deuteromycota. Pembagian jamur dalam 4 divisi ini didasari oleh organ yang terbentuk setelah reproduksi seksual (kawin) yang dilakukan jamur. Sebenarnya, dalam kondisi normal jamur cenderung melakukan reproduksi aseksual (tanpa kawin) untuk menghasilkan spora aseksual. Namun ketika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalnya ketika sumber makanan menipis atau suhu yang berubah dengan ekstrim, jamur akan mulai melakukan reproduksi seksualnya.
Baca juga Ciri dan Struktur Tubuh Jamur (Fungi)
Baca juga Ciri dan Struktur Tubuh Jamur (Fungi)
Reproduksi seksual diawali dengan penyatuan hifa dari dua organisme jamur yang berbeda. Penyatuan terbagi dalam dua tahapan, yaitu plasmogami (penyatuan sitoplasma) dan kariogami (penyatuan inti sel).
Divisi Zigomycota (disebut juga divisi zigomycotina)
Zigomycota merupakan jamur yang cukup umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila anda membiarkan roti tawar dalam tempat terbuka selama beberapa hari, maka di atas roti tersebut akan tumbuh jamur yang berwarna kehitam-hitaman yang disebut Rhizopus stolonifer. Warna hitam yang muncul merupakan sporangium (kotak spora) hasil reproduksi aseksual dari zigomycota tersebut. Contoh lainnya adalah Rhizopus orizae (jamur tempe) yang biasa digunakan untuk memadatkan kedelai pada pembuatan tempe.
Zigomycota merupakan jamur yang memiliki hifa senositik (hifa yang tidak bersekat). Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk sporangium yang di dalamnya terdapat spora aseksual yang sifatnya haploid (n) dan memiliki komposisi genetik yang serupa. Namun dalam kondisi ekstrim, jamur ini akan melakukan reproduksi seksual untuk menghasilkan spora seksual.
Reproduksi seksual zigomycota diawali dengan menyatunya hifa dari dua organisme jamur yang berbeda. Penyatuan hifa hifa ini akan membentuk struktur yang disebut zigosporangium. Dari zigosporangium tersebut akan muncul sporangium yang berisi spora dengan sifat haploid (n) namun dengan sifat genetik yang berbeda-beda.
Divisi askomycota (disebut juga dvisi askomycotina)
Jamur dalam divisi askomycota disebut juga jamur kantung karena dapat membentuk tubuh buah (askokarp) yang bentuknya mirip kantung. Jamur ini hidup di lingkungan yang bergam, mulai dari darat, laut , dan air tawar. Askomycota merupakan jamur dengan hifa senositik. Contoh jamur ini adalah jamur-jamur yang bersimbiosis dengan alga membentuk lumut kerak (lichenes). Contoh lain adalah Morchella esculenta yang bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. Jamur Penicillium notatum, adalah askomycota yang bermanfaat dalam dunia kesehatan karena mampu menghasilkan antibiotik penisilin.
Reproduksi jamur ascomycota |
Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora yang telanjang (tidak dilindungi sporangium) yang disebut konidia. Perkembangan seksual diawali dengan penyatuan hifa yang kemudian akan membentuk tubuh buah yang bentuknya mirip dengan kantung menghadap ke atas. Di permukaan atas kantung tersebut akan terbentuk askus yang didalamnya berkembang askosporasebagai spora seksual. Dalam setiap askus akan dihasilkan delapan askospora yang bersifat haploid (n) dengan sifat genetik yang berbeda-beda.
Divisi basidiomycota (disebut divisi basidiomycotina)
Jamur dalam divisi ini disebut juga dengan jamur gada. Basidiomycota memiliki hifa yang bersekat dan dapat membentuk tubuh buah yang disebut dengan basidiokarp. Kelompok ini beranggotakan jamur-jamur yang umum dikonsumsi dan dibudidayakan manusia seperti Pleurotus ostreatus (jamur tiram), Volvariella volvacea (jamur merang), dan Auricularia polytricha (jamur kuping). Bagian yang dimakan manusia merupakan bentuk dari tubuh buah basidiomycota. Mereka tumbuh pada sisa organisme yang telah mati dan lapuk, namun sebagian ada juga yang membentuk mikoriza dan ada yang bersifat parasit.
Reproduksi jamur basidiomycota |
Reproduksi seksual terjadi dengan penyatuan hifa yang membentuk tubuh buah yang umumnya bentuknya mirip payung. Pada permukaan bawah payung tersebut basidium yang menjadi tempat berkembangnya basidiospora (spora seksual). Setiap basidium akan menghasilkan 4 basidiospora yang bersifat haploid (n) dengan sifat genetik yang berbeda-beda.
Divsi deuteromycota (disebut juga divisi deuteromycotina)
Jamur dalam divisi ini disebut sebagai jamur tidak sempurna. Disebut demikian karena reproduksi seksual dari jamur ini belum diketahui dengan jelas atau belum ditemukan. Hifa dari jamur ini ada yang bersekat dan ada pula yang tidak bersekat. Contoh deuteromycota adalah Arthrobotrys yang merupakan parasit pada cacing gilig (nematoda). Jamur tersebut akan tumbuh melilit tubuh nematoda dan menanamkan sejenis hifa khusus yang disebut haustorium. Hifa khusus tersebut akan menghisap nutrisi dari tubuh inangnya yang dapat menyebabkan pertumbuhan inang terganggu bahkan mati.
0 Response to "Klasifikasi Kingdom Jamur (Fungi)"
Post a Comment