Burung gajahan adalah burung pantai dengan ciri has paruhnya yang panjang dan melengkung. Sekilas mirip dengan belalai gajah, mungkin itulah yang menjadi sebab munculnya nama burung “gajahan”. Di Sunda Besar sendiri ada 4 jenis gajahan yang ditemukan, mereka adalah gajahan kecil, gajahan penggala, gajahan besar, dan gajahan timur. Semuanya memiliki warna tubuh yang serupa, yaitu kecoklat-coklatan bercoret hitam dan putih.
Banyak yang curhat susahnya membedakan jenis-jenis gajahan yang dijumpai ketika pengamatan. Padahal sebenarnya tidak terlalu susah, hanya harus sering-sering mengamati gajahan di alam, dengan kata lain sering-sering pengamatan saja. Untuk pengamat burung pemula seperti adik-adik angkatan saya tentu saja masih kesusahan untuk membedakan gajahan karena jam terbang yang masih rendah (hahaha kaya pilot aje). Apabila mereka sering pengamatan, tentu lama-kelamaan mereka akan mudah dalam membedakannya. Sayangnya, wilayah tempat kami kuliah yaitu di Semarang, sangat sulit untuk menjumpai jenis-jenis gajahan....sering-seringnya paling gajahan penggala. Itu karena daerah garis pantai di Semarang hampir semuanya telah menjadi daerah wisata atau tambak sehingga jarang dijumpai burung pantai yang aneh-aneh.
Oke, agar tidak terlalu panjang dan lebar saya akan langsung menjelaskan perbedaan gajahan yang ada di Sunda Besar. Beberapa kunci untuk membedakan burung gajahan adalah ukuran tubuh, panjang paruh, warna tunggir, dan warna bagian bawah sayap.
Gajahan Kecil (Numenius minutus)
Untuk mengenal gajahan kecil sangatlah mudah karena burung ini memiliki ukuran yang tidak sebesar gajahan lainnya dan juga dengan paruh yang agak pendek. Mungkin sekilas akan dikira burung trinil-trinilan. Namun apabila diperhatikan, paruh gajahan kecil ini agak melengkung ke bawah yang membedakan dengan jenis burung trinil.
Gajahan kecil |
Gajahan penggala (Numenius phaeopus)
Gajahan penggala adalah jenis yang paling umum dan cukup mudah ditemukan di berbagai wilayah di Sunda Besar. Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang sedang dan paruhnya yang tidak sepanjang gajahan besar maupun gajahan timur. Selain itu, gajahan penggala memiliki kepala bergaris hitam yang sangat jelas. Paruh si penggala tentunya lebih panjang dari paruh si gajahan kecil.
Gajahan penggala |
Gajahan besar (Numenius arquata) dan Gajahan timur (Numenius madagascariensis)
Nah, untuk 2 jenis gajahan ini menurut saya agak sukar dibedakan. Ukuran tubuh keduanya besar, lebih besar dari gajahan penggala. Keduanya memiliki warna tubuh yang mirip, ukuran juga mirip, dan panjang paruh yang mirip juga. Kunci untuk membedakan keduanya terdapat pada tunggir dan bagian bawah sayapnya. Untuk yang belum tahu, tunggir adalah bagian di atas ekor yang berbatasan dengan punggung bagian bawah.
- Gajahan besar memiliki tunggir dan punggung bawah yang berwarna putih. Selain itu bagian bawah sayapnya juga mayoritas berwarna putih.
- Gajahan timur memiliki tunggir, punggung, dan bagian bawah sayap yang bercoret-coret seperti bagian tubuh lainnya.
Gajahan besar |
Gajahan timur |
Apabila dalam keadaan berjalan di lumpur dan dilihat dari depan, perbedaan keduanya sulit dilihat. Namun apabila sedang terbang, bagian tunggir ataupun sayap dari gajahan besar yang berbwarna putih akan nampak jelas sehingga kita dapat dengan mudah membedakan yang mana si besar dan yang mana si timur.
Saya rasa kunci-kunci di atas sudah cukup jelas untuk membedakan jenis gajahan yang ada di Sunda Besar. Semoga pembaca yang tadinya masih bingung dapat memperoleh sedikit pencerahan setelah membaca artkel saya yang singkat ini. Semoga bermanfaat bagi semua.
0 Response to "Cara Membedakan Burung Gajahan di Indonesia"
Post a Comment