Di Indonesia sendiri, terutama di Jawa, cekakak sugai lebih umum dijumpai daripada cekakak suci. Hal ini karena cekakak suci merupakan burung penetap, sedangkan saudaranya merupakan pengunjung dari Australia. Cekakak suci akan mengunjungi Indonesia ketika tempat tinggalnya mengalami musim dingin dan akan kembali pulang ketika musim semi telah datang menjelang musim panas.
Perjumpaan pertama saya dengan cekakak suci terjadi di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Ketika itu, kami pengamat burung dari Universitas Negeri Semarang tengah melakukan ekspedisi untuk mendata berbagai jenis burung di tempat tersebut. Pulau Sempu merupakan pulau kecil di lepas pantai Malang yang tidak dihuni penduduk. Pulau ini memiliki kondisi alam yang baik walaupun kadang dijumpai sampah karena pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Pulau sempu banyak dikunjungi karena pantainya yang indah dan segara anakan yang unik di dalamnya.
Ketika saya berjumpa pertama kali dengan si cekakak suci, saya mengira “dia” adalah cekakak sungai. Maklum saja, waktu itu jam terbang saya di dunia perburungan masih rendah sehingga belum dapat membedakan kedua jenis cekakak itu. Seorang teman saya yang lebih senior kemudian menjelaskan pada saya bahwa burung tersebut merupakan cekakak suci, bukan sungai. Setelah saya perhatikan lagi, ternyata memang cekakak suci berbeda dengan cekakak sungai apabila diamati dengan lebih teliti.
Cekakak sungai (Collared kingfisher) |
Cekakak suci (Sacred kingfisher) |
Saya mengamati cekakak suci cukup lama hingga akhirnya dapat menyimpulkan perbedaan burung tersebut dengan cekakak sungai, peredaan tersebut adalah sebagai berikut.
- Cekakak sungai dan suci memiliki warna tubuh yang serupa, yaitu kombinasi biru muda dan putih. Namun apabila diperhatikan, warna putih pada cekakak suci lebih kotor (kecoklatan) dibandingkan cekakak sungai. Di bagian samping perut akan nampak sekali warna putih yang kotor itu. Sedangkan cekakak sungai memiliki warna putih yang benar-benar putih tanpa noda kotor. Itu adalah perbedaan utama yang paling jelas pada kedua jenis cekakak tersebut.
- Perbedaan kedua yang tidak terlalu jelas terdapat pada warna biru muda pada tubuhnya. Biru muda pada cekakak suci akan nampak lebih kehijau-hijauan apabila diamati dalam kondisi matahari yang baik. Namun untuk mengamati warna biru agak hijau ini agak sulit karena perbedaanya kurang begitu jelas, apalagi bila suasana sekitar tidak terlalu terang.
- Perbedaan ketiga yang lebih sulit lagi ada pada ukuran kedua burung ini. Menurut Mckinnon (2010), burung cekakak sungai memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan cekakak suci. Cekakak sungai berukuran 24 cm, sedangkan cekakak suci berukuran 22 cm. Perbedaan yang kecil ini sangat sulit untuk diamati tanpa alat bantu ukur. Umumnya untuk mengetahui ukuran secara pasti, harus dilakukan penangkapan terhadap burung tersebut dan diukur dengan alat ukur tertentu.
Di lapangan, membedakan warna putih bersih dan putih kotor saja sudah cukup untuk megetahui yang mana cekakak sungai dan mana cekakak suci. Warna biru tubuhnya jarang dijadikan patokan di lapangan karena cukup sulit dilakukan, apalagi mengamati ukuran tubuhnya yang hanya berbeda 2 cm saja. Semoga tulisan singkat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pengamat burung yang bingung dalam membedakan cekakak sungai dan cekakak suci ketika pengamatan.
0 Response to "Perbedaan Cekakak Sungai dan Cekakak Suci"
Post a Comment