Terdapat 3 lapisan jaringan pada mata, yaitu sklera, koroid, dan retina. Sklera merupakan jaringan yang terletak paling luar. Sklera manusia berwarna putih kecuali pada bagian depan yang berwarna bening. Bagian bening ini disebut dengan kornea, merupakan tempat lewatnya cahaya untuk masuk menuju mata. Air mata akan menjaga sklera bagian depan agar selalu basah dan membunuh mikroorganisme. Mata perlu dijaga tetap basah untuk mengurangi gesekan dengan selaput mata dan juga untuk membersihkan mata dari debu. Mikroorganisme dan hewan kecil yang terbawa ke mata kebanyakan akan mati karena aktivitas enzim hidrolitik yang terdapat pada air mata.
Lapisan kedua yang terletak di bawah sklera adalah koroid. Pada koroid terdapat bagian yang memberi warna pada mata manusia karena banyak mengandung pigmen warna, bagian ini disebut iris. Bagian ini membuat mata orang Indonesia berwanra hitam atau coklat dan mata orang eropa berwarna biru atau hijau. Selain memberi warna mata, iris memiliki peran penting dalam mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mata.
Di tengah-tengah iris terdapat lubang yang disebut pupil. Lubang tersebut menjadi tempat lewatnya cahaya untuk menuju lensa mata. Dengan melebarkan dan menyempitkan pupil inilah, iris akan mengatur banyak sediktnya cahaya yang masuk mata. Ketika berada di luar ruangan yang bercahaya terang, pupil akan menyempit untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk. Sedangkan ketika berada di tempat yang gelap, pupil akan melebar sehingga memungkinkan lebih banyak cahaya yang dapat masuk.
Di belakang pupil terdapat lensa mata, bagian yang akan membentuk bayangan dari cahaya yang datang. Lensa mata manusia akan membentuk bayangan dengan sifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Lensa mata dapat menebal dan menipis untuk menyesuaikan bayangan agar jatuh tepat di retina (bagian mata yang menangkap bayangan). Ketika mata melihat benda dekat, lensa mata akan menebal untuk memfokuskan bayangan benda agar tepat jatuh di retina. Sebaliknya ketika melihat benda yang jauh, lensa mata akan menipis agar bayangan dapat fokus dan jatuh tepat di retina.
Kemampuan menebal dan menipisnya mata sangat berpengaruh dalam penglihatan manusia. orang yang tidak mampu menebalkan lensa matanya dengan baik akan menderita rabun dekat dan apabila tidak mampu menipiskan lensa dengan baik akan menderita rabun jauh. Kelainan akibat tidak mampunya lensa mata bekerja dengan sempurna dapat dibantu dengan penggunaan kaca mata.
Lapisan ketiga adalah kornea, bagian terdalam dan merupakan lapisan yang tipis. Retina merupakan bagian yang akan menangkap rangsang cahaya yang masuk mata (rangsang cahaya dalam bentuk bayangan benda yang telah dibentuk oleh lensa mata). Pada retina terdapat sel-sel fotoreseptor yang peka terhadap cahaya yang datang. Sel-sel tersebut dibagi menjadi 2 macam, yaitu sel kerucut (konus) dan sel batang. Sel kerucut sangat peka terhadap cahaya terang dan berfungsi baik untuk melihat dalam kondisi terang. Sedangkan sel batang sangat peka terhadap cahaya redup yang membuatnya berfungsi dalam melihat di kegelapan. Retina manusia memiliki jumlah sel batang lebih banyak dibandingkan sel kerucut. Burung hantu dan hewan-hewan nocturnal (malam) lainnya memiliki sel batang yang melimpah karena hewan-hewan ini aktif dan mencari makan di malam hari.
Retina memiliki bagian yang paling peka terhadap cahaya, bagian ini adalah bintik kuning atau fovea. Apabila bayangan benda jatuh tepat pada fovea, maka benda tersebut dapat terlihat dengan sangat jelas. Hal tersebut terjadi karena bagian fovea memiliki sel kerucut yang lebih banyak dibandingkan sel batang. Namun pada mata juga terdapat bagian yang tidak peka cahaya karena tidak memiliki sel kerucut maupun sel batang, bagian ini disebut bintik buta. Apabila bayangan benda jatuh di bintik buta, akan menyebabkan benda tersebut seakan-akan tidak terlihat oleh mata. Untuk membuktikan keberadaan bintik buta, dapat dilakukan dengan melakukan percobaan Membuktikan Adanya Bintik Buta.
Sel-sel penglihatan yang terdapat pada retina akan menghantarkan rangsang cahaya yang datang menuju sel-sel saraf yang akan membawa rangsang tersebut menuju lobus oksipital (bagian belakang) otak. Di otak, rangsang cahaya ini akan diolah untuk dapat dihasilkan gambaran tentang benda yang dilihat mata. Memukul bagian belakang kepala dapat membuat lobus oksipital bermasalah sehingga dapat membuat penglihatan seseorang menjadi kabur secara mendadak.
Rongga-rongga di dalam mata terisi oleh cairan yang berfungsi untuk menjaga kedudukan bola mata. Rongga yang terletak di antara kornea dan lensa mata terisi cairan yang disebut aqueous humor, sedangkan rongga yang terletak di belakang lensa disebut vitreous humor.
Cara kerja mata
Cara kerja mata
- Cahaya yang mengenai benda terpantul pada mata.
- Cahaya masuk melalui kornea.
- Cahaya akan melewati pupil. Iris akan mengecilkan pupil ketika cahaya yang datang terlalu. terang, dan akan membesarkan pupil ketika cahaya yang datang redup.
- Cahaya akan sampai pada lensa mata dan difokuskan agar jatuh tepat di retina.
- Retina akan menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls listrik dan dibawa serabut saraf hingga menuju saraf pusat. Bagian otak yang memproses penglihatan adalah lobus oksipital, di bagian belakang kepala.
Hal tentang mata yang tidak kamu ketahui
- Warna mata paling umum di dunia adalah coklat.
- Warna mata ditentukan oleh jumlah pigmen melanin pada iris.
- Ukuran mata tidak banyak berubah sejak manusia lahir.
- Semua bayi buta warna ketika baru dilahirkan.
- Kita tidak mungkin menahan mata tetap terbuka, tanpa berkedip.
- Anjing tidak bisa membedakan warna merah dan hijau.
- Burung unta memiliki ukuran mata yang lebih besar dibandingkan ukuran otaknya.
- Merokok dapat mengurangi kemampuan penglihatan di malam hari.
0 Response to "Struktur dan Bagian Mata Manusia"
Post a Comment